Hey Mahasiswa, Menulis Makalah yang Baik Dimulai dari Cara Menghargai Referensi

Written by Latif

October 6, 2025

Papereditor.com – Menulis makalah bukan sekadar merangkai kata atau memenuhi tugas akademik, tetapi sebuah proses berpikir ilmiah yang menunjukkan kedewasaan intelektual seseorang. Makalah yang baik selalu berdiri di atas dasar teori dan data yang kuat, bukan pendapat pribadi tanpa landasan.

Karena itu, setiap tulisan ilmiah minimal harus memiliki 10 sitasi atau lebih, agar argumen yang dibangun tidak hanya opini, tetapi hasil dari dialog dengan karya-karya ilmiah sebelumnya.

Langkah pertama sebelum menulis adalah menelaah referensi secara mendalam. Jangan langsung menulis sebelum membaca sumber dengan cermat. Pahami apa yang dikatakan para peneliti sebelumnya, bagaimana metode yang mereka gunakan, dan di mana posisi tulisan kita di antara penelitian-penelitian itu.

Baca Juga: Penelitian Machacek & Srholec (2022): Indonesia Rank 2 Dunia Publikasi Jurnal Predator 16,73%

Referensi yang baik bisa berupa buku akademik, jurnal ilmiah, laporan riset, atau artikel bereputasi. Dengan membaca dan mencatat poin penting dari tiap sumber, kita akan memiliki landasan kuat sebelum menulis.

Setelah referensi terkumpul, tahap berikutnya adalah menyusun sitasi dengan cara yang benar. Sitasi adalah bentuk penghargaan kepada pemilik gagasan. Misalnya, ketika menulis tentang teori motivasi, kita bisa menulis: Menurut Deci dan Ryan (2000), motivasi intrinsik muncul dari kebutuhan dasar manusia akan kompetensi dan otonomi. Kalimat itu tidak diambil mentah-mentah, melainkan diolah dengan gaya bahasa sendiri, sambil tetap menyebut sumbernya. Inilah yang disebut parafrasa dengan sitasi.

Tips Singkat Menulis Makalah dengan Sitasi yang Baik

Tahapan Langkah yang Dilakukan Tujuan
1. Telaah Referensi Baca minimal 10 sumber ilmiah (buku, jurnal, artikel) Memahami dasar teori dan penelitian sebelumnya
2. Catat Poin Penting Tulis kutipan atau ide utama tiap sumber Menyiapkan bahan untuk parafrasa
3. Gunakan Sitasi Cantumkan nama penulis dan tahun (APA Style, MLA, dll.) Menghindari plagiarisme dan menghargai penulis asli
4. Parafrasa Kalimat Tulis ulang dengan bahasa sendiri tanpa mengubah makna Membentuk argumen orisinal
5. Susun Paragraf Logis Urutkan dari ide umum ke spesifik Agar tulisan mengalir dan mudah dipahami

Langkah terakhir adalah menyusun paragraf secara berurutan dan logis. Mulailah dari ide umum, kemudian turun ke pembahasan yang lebih spesifik. Gabungkan hasil telaah dari beberapa referensi yang saling berkaitan, sehingga paragraf menjadi mengalir dan tidak terkesan tempelan. Dengan demikian, makalah yang dihasilkan bukan hanya padat referensi, tetapi juga memiliki alur berpikir yang runtut, koheren, dan enak dibaca. Makalah yang baik adalah perpaduan antara ketelitian akademik dan keindahan berpikir.

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *