7 Dari 10 Mahasiswa Faktanya Tidak Mengerjakan Tugas Akhir Karena Ini…

Written by Latif

August 10, 2024

Paper Editor – Hasil survei sederhana paper editor menjelaskan bahwa 7 dari 10 mahasiswa tidak mengerjakaan tugas akhir karena takut sebelum melangkah.

Kondisi psikis mereka terganggu karena tekanan rasa takut dari dalam diri sendiri yang seharusnya mampu dikendalikan oleh personal itu sendiri.

Karena ketiga kondisi psikis terganggu, maka hal ini akan menjadi gangguan yang memicu banyak gangguan lainnya. Dukungan orang tua, teman sebaya dan kondisi lingkungan menjadi bagian penting untuk menyelesaikan persoalan ini.

Lantas kondisi psikis bagaimana yang menggangu mahasiswa tersebut?

Baca Saja: Mahasiswa Indonesia Harus Go Internasional, Scopus Sediakan Ribuan Jurnal

Kondisi psikis yang mengganggu mahasiswa tersebut dapat mencakup beberapa hal, seperti:

1. Rasa Takut dan Kecemasan Berlebihan

Mahasiswa mungkin mengalami rasa takut yang berlebihan terhadap kegagalan, ekspektasi yang tinggi, atau penilaian orang lain terhadap kinerja mereka. Hal ini bisa membuat mereka merasa tidak percaya diri dan enggan untuk mengambil langkah maju.

2. Perasaan Tidak Mampu atau Tidak Berdaya

Ketika mahasiswa merasa tidak mampu menghadapi tantangan tugas akhir atau merasa tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk berhasil, hal ini dapat memicu perasaan putus asa dan kehilangan motivasi.

3. Ketakutan Akan Konsekuensi Negatif

Beberapa mahasiswa mungkin takut akan konsekuensi negatif dari tidak berhasil menyelesaikan tugas akhir, seperti dampak terhadap karir atau citra diri mereka di mata orang lain.

4. Gangguan Konsentrasi dan Fokus

Kondisi psikis yang terganggu sering kali mengakibatkan gangguan dalam konsentrasi dan fokus, sehingga mahasiswa kesulitan untuk mengatur waktu dan melakukan perencanaan yang efektif dalam menyelesaikan tugas akhir.

5. Perasaan Tidak Aman atau Tidak Nyaman

Rasa takut yang berlebihan dapat membuat mahasiswa merasa tidak nyaman dengan situasi yang menuntut mereka untuk keluar dari zona nyaman, seperti menghadapi presentasi atau diskusi dengan dosen dan teman.

Dalam konteks ini, dukungan dari orang tua, teman sebaya, dan lingkungan yang mendukung sangat penting untuk membantu mahasiswa mengatasi ketakutan dan kecemasan mereka. Memberikan dorongan positif, bimbingan, serta menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan pengembangan pribadi dapat membantu mengurangi dampak kondisi psikis yang mengganggu ini.

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *