Paper Editor – Statistik dan uji dalam hipotesis penelitian dari pandangan beragam kampus di PTN dan PTS di Jawa Timur, pada dasarnya setiap kampus atau dosen tidak memiliki pakem khusus mengenai tahapan uji statistik yang dilaksanakan. Karena memang banyak teori yang terus berkembang dalam bidang penelitian dan uji statistik.
Tahapan uji statistik dalam penelitian kuantitatif memiliki ragam yang berwarna dalam setiap buku atau literatur ahli, yang dikatakan ahli adalah mereka atau tokoh yang memang mumpuni atau setidaknya menulis buku yang dapat diuji kebenarannya. Kalau papers sih bukan tokoh ya… hehe… jadi papers tetap berpedoman pada teori oleh ahli.
Pendapat ahli mengenai tahapan uji statistik yang beragam, terkadang membuat peneliti juga kebingungan, namun tujuan utama dalam sebuah penelitian kuantitatif hanyalah menguji teori x terhadap y, atau dengan tambahan variabel z.
Baca Juga: 6 Jenis Variabel dalam Penelitian Kuantitatif, Jangan Salah Proyeksinya!
Sebagaimana tujuan dalam penelitian kuantitatif yaitu menguji hipotesis, maka penting ditentukan variabel yang relevan untuk diuji. Ini juga akan memudahkan dalam pemanfaatan uji statistik agar berjalan searah dan tidak melenceng.
Kembali lagi membahas mengenai statistik, solusinya adalah menggunakan uji yang umum digunakan dan dinilai peneliti mudah untuk dilaksanakan. Sehingga tidak menghambat jalannya penulisan laporan, hanya saja harus berurutan atau setidaknya terdapat alasan atau deskripsi yang jelas mengenai susunan uji statistik.
Salah satu contohnya dalam uji regresi linier berganda, terdapat uji asumsi klasik, dalam uji ini setidaknya terdapat uji normalitas, multkolineritas, heterokedastisitas, dan autokorelasi. Beberapa peneliti juga berpandangan uji normalitas adalah uji tersendiri dan bukan kelompok uji normalitas.
Ini hanya satu contoh saja, telah terdapat 2 perbedaan dan pandangan yang berbeda, namun esensi utamanya adalah penelitian dilaksanakan untuk menguji. Sehingga jikapun berkehendak uji asumsi klasik dilewatkan sebagian lainnya juga tidak mempersoalkan.
Nah… kembali lagi papers hendak memilih yang mana dari opsi yang ada, sebaiknya berkomunikasi dengan baik dengan dosen pembimbing masing-masing. Jika praktisi maka melakukan uji selengkap-lengkapnya agar hasil penelitian benar-benar teruji dan kredibel.
0 Comments