Mengenal Metode Wawancara, Perbandingan Aplikatif dalam Bidang Jurnalistik dan Penelitian Ilmiah

Written by Latif

December 11, 2022

Paper Editor – Wawancara merupakan istilah yang sering didengar dan dilaksanakan pada berbagai bidang, pada ranah wawancara seleksi kerja, pe-liputan lapangan oleh jurnalias atau wartawan, hingga menjadi salah satu metode utama dalam penelitian kualitatif.

Nah… Kali ini akan dibahas mengenai konsep wawancara yang digunakan oleh jurnalis dan oleh akadimisi dalam penelitian ilmiah.

Pemahaman mengenai wawancara pada berbagai bidang pun sama, yaitu sama-sama menjadi teknik, cara, upaya ataupun langkah tanya jawab yang digunakan oleh satu orang kepada orang lainnya, dari satu orang kepada kelompok dan satu kelompok kepada kelompok.

Beberapa tokoh peneliti seperti Lexy J, Moloeng, Sugiyono, Nana Syaodih dan lainnya mengartikan wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab, baik secara terstruktur, semi terstruktur, hingga wawancara bebas.

Dalam bidang Jurnalisme

Wawancara biasanya dilakukan dengan konsep semi terstruktur dan bebas. Item pertanyataan yang diajukan merupakan pertanyaan yang sesuai dengan tema.

Pada pandangan yang nakal, maka pertanyaan tersebut dapat menggiring opini informan (narasumber) kepada arah yang dituju oleh pewawancara.

Namun dalam konteks pem-beritaan maka hal ini adalah sesuatu yang sah dan diperbolehkan oleh kaidah jurnalistik meskipun jawaban informan merupakan pandangan pribadi yang bisa saja salah.

Karena salah satu prinsip dalam Jurnalisme adalah menulis atau melaporkan informasi kepada masyarakat dengan pedoman atau acuan berupa informan yang relevan pada bidangnya, informan tersebut memang ahli secara keilmuan atau memiliki jabatan pada bidang tersebut.

Dalam bidang Penelitian Ilmiah

Konsep wawancara pada penelitian ilmiah, terlepas dengan menggunakan beragam metode wawancara apapun, namun salah satu prinsip dasar adalah melakukan pembuktian ilmiah.

Maka selama jawaban informan masih belum dapat dibuktikan valid atau sebenar-benarnya, maka penting bagi peneliti untuk terus menggali informasi mengenai tema hingga tidak ditemukan jawaban lain atau istilahnya titik jenuh.

Sehingga peneliti tidak dapat melakukan satu atau dua kali wawancara saja untuk mendapatkan jawaban yang benar-benar valid dan kredibel, namun harus dilaksanakan beberapa kali termasuk dengan melaksanakan trianggulasi informan.

Trianggulasi informan adalah dalam membahas 1 tema saja, memerlukan beberapa informan, sehingga didapatkan garis besar jawaban yang benar-benar ilmiah.

Soo… Itu merupakan gambaran singkat mengenai metode wawancara. Contoh perbandingan wawancara jurnalisme dan penelitian.

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *